PEMDA GAGAL DALAM MENGELOLA APBD
Dalam menanggapi isu polemik kekisruhan APBD 2023 yang saat ini begitu hangat dibicarakan masyarakat umum majene, saat ini organisasi daerah Ikatan Mahasisiwa Mandar Majene Indonesia (IM3I) melaksanakan pembentangan baliho dan selebaran kertas pada tanggal 22 april 2023 di stadion prasamya majene pembentangan ini merupakan sebuah bentuk sindiran terhadap Pemda Majene yang gagal dalam mengelola apbd.
Foto pembentangan baliho
APBD adalah inti daripada kebijakan pemda dalam satu tahun, apabila APBD tidak terkelola dengan baik maka akan sangat berdampak bagi masyarakat, tahun ini Kabupaten Majene mengalami defisit anggaran hingga mencapai sekitar 53 M yang mengakibatkan banyak program yang sifatnya wajib kewajiban dibayarkan menjadi tertunda dipotong anggarannya misalnya TPP pegawai yang berkaitan dengan hajat hidup pegawai dipotong, biaya operasional armada sampah yang kurang, anggaran pelayanan Rumah singgah pasien yang ada di kota Makassar yang tidak cair dan masih banyak lagi pelayanan publik yang tidak maksimal yang harusnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Foto selebaran
Di lain sisi dalam kondisi pelayanan publik yang tak ditunaikan Pemda Majene, program Pelatihan yang tidak jelas capaian dan urgensinya malah menjamur dan memakan anggaran hingga puluhan milyar, dengan ini kami menyimpulkan bahwa Pemda Majene gagal dalam mengelola APBD dan secara nampak mempertontonkan ke tidak berpihakanya kepada masyarakat Majene.
Mengenai Dana Participating Interest (PI) lerek-lerekan yang hari ini belum jelas maka kami menuntut kepada pemda majene untuk transparansi besaran anggaran yang masuk dan pengelolaan pengalokasiannya kepada publik agar dana ini tidak bernasib sama dengan GAGALNYA PEGELOLAAN APBD.